BeritaUtama

Kelurahan Tunggulwulung Pilot Project Restorasi Arsip Dokumen Pertanahan

Dalam upaya menjaga keutuhan arsip lama agar tetap terjaga keutuhannya, Kelurahan Tunggulwulung melakukan restorasi dokumen pertanahan bertempat di Pendopo Kelurahan Tunggulwulung, mulai Rabu (12/4/2023) hingga Kamis (13/4/2023).

Proses restorasi Arsip Pertanahan Kel. Tunggulwulung, Rabu (12/4/2023)

Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Dinas Perpustakaan Kearsipan Provinsi Jawa Timur dengan fasilitasi Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Perpusda) Kota Malang.

Dalam keterangannya, Lurah Tunggulwulung Dani Maroe Beni, S.Sn, M.Med.Kom menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari permohonan restorasi yang diajukannya pada tahun 2022. Ketika awal ditugaskan sebagai lurah di Tunggulwulung, ia melihat kondisi peta kerawangan, peta persil, serta buku Letter C yang tersimpan di kelurahan kondisinya sangat memprihatinkan. Ada yang sobek, kumal hingga hampir hancur.

Kondisi ini mengkhawatirkan jika arsip tersebut benar-benar musnah, maka pejabat lurah atau yang menangani pertanahan di Kelurahan Tunggulwulung akan kesulitan melayani permohonan masyarakat yang berkaitan dengan pertanahan.

Mengingat pentingnya dokumen tersebut dalam pengurusan pertanahan maka ia berinisiatif mengajukan permohonan restorasi kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Malang. Oleh dinas perpusda, permohonan restorasi arsip tersebut diajukan dalam program restorasi arsip yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jawa Timur.

Gayung bersambut, maka Kelurahan Tunggulwulung masuk sebagai pilot project program restorasi arsip pertanahan di Malang Raya yang direalisasikan pada Tahun Anggaran 2023.

Tim Restorasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov Jatim berjumlah 4 orang didampingi tim arsiparis dari Dinas Perpusda Kota Malang .

Kusnanto, S.ST.Ars, koordinator tim menjelaskan tujuan dari restorasi ini adalah untuk memperpanjang usia arsip agar tetap dapat diakses untuk waktu yang lebih panjang.

Menurutnya, untuk melakukan proses restorasi perlu waktu yang cukup panjang dan biaya yang tidak sedikit. Untuk bahan penambal atau pelapis kertas saja, timnya menggunakan Tisu Jepang (Japanese Paper/Japanese Tissue) yang bersifat transparan namun mampu melindungi kertas dari asam, sedangkan untuk menyambung kertas yang sobek atau aus karena efek terlipat digunakan perekat khusus yang disebut Filmoplast. Umumnya bahan-bahan tersebut masih diimpor dari luar negeri dengan harga yang tidak murah.

Mengingat waktu yang disediakan untuk program restorasi di Tunggulwulung hanya dua hari, ia berharap program ini menjadi langkah awal dan menjadi momen untuk alih pengetahuan (sharing knowledge) antara Dinas Perpustakaan Provinsi dengan Dinas Perpusda Kota Malang. Diharapkan untuk program restorasi selanjutnya sudah dapat dilakukan oleh Dinas Perpusda Kota Malang.

Kegiatan Restorasi berakhir Kamis (13/4/2023) ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Serah Terima dokumen hasil restorasi yakni: Arsip Letter C Kelurahan Tunggulwulung Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang; peta blok; Penjilidan Buku Letter C; dan Alih media Arsip Letter C serta turunan buku krawangan.

Sementara itu Wahyu Harianto, SH, M.SI, Kabid Pengelolaan Arsip Dinas Perpusda Kota Malang menyampaikan bahwa program restorasi arsip menjadi prioritas dan diharapkan dapat terealisasi di seluruh kelurahan di Kota Malang.*** (dmb)

Artikel

Mengenal Pelican Crossing

Banyak yang menyangka bahwa metode menyeberang ini sama dengan berjalan melalui zebra cross, padahal sebetulnya berbeda.Metode penyeberangan pelican crossing adalah metode menyebrang dengan memanfaatkan lampu lalu lintas ini disebut dengan Pelican Crossing.

Menekan tombol lampu penyeberangan, menunggu sampai lampu penyeberangan  menyala hijau, dan kemudian menyeberang jalan. 3 langkah tersebut merupakan metode yang kini banyak diberlakukan di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Metode penyeberangan pelican crossing memanfaatkan lampu lalu lintas untuk menghentikan kendaraan dan memungkinkan pejalan kaki untuk menyeberang. Pejalan kaki akan menekan tombol di sisi jalan, menunggu lampu sinyal berubah warna, dan menyeberang sesuai dengan durasi waktu yang ditentukan.Traffic Choices

Sejarah Metode Penyeberangan Ini

Metode ini dinamakan pelican crossing bukan tanpa alasan. Pasalnya, pelican crossing merupakan singkatan dari ‘Pedestrian Light Controlled Crossing’. Metode penyeberangan ini pertama kali ditemukan dan diterapkan di Inggris, yang kemudian menjadi populer di negara-negara tetangga, hingga di Indonesia.

Metode Penyeberangan Pelican Crossing

Sepintas, pelican crossing memang mirip dengan zebra cross, dengan tanda garis-garis putih di aspal. Hanya saja, pelican crossing memadukan sistem penyeberangan zebra cross dengan lampu lalu lintas yang diaktifkan oleh pengguna jalan untuk menyeberang.

Tak hanya lampu, pelican crossing juga dilengkapi dengan speaker yang akan mengeluarkan suara sebagai tanda saat pejalan kaki hendak menyeberang. Suara ini cukup nyaring sehingga ketika seseorang tanpa sengaja mengalami fase tidur singkat atau microsleep dapat terbangun juga dan segera menghentikan laju kendaraannya.

Pelican crossing dianggap sebagai metode penyeberangan yang efektif dan aman, baik untuk pejalan kaki maupun pengemudi, karena digunakan sesuai dengan kebutuhan. Ketika tak ada pejalan kaki yang menekan tombol lampu, pengendara bebas melaju tanpa terhalang lampu lalu lintas.

Sementara itu, jika ada pejalan kaki yang hendak menyeberang, maka lampu akan berubah menjadi merah, yang artinya pengendara harus berhenti sejenak dan memberi kesempatan pejalan kaki untuk menyeberang.

Pelican crossing juga sangat ramah untuk pengguna kursi roda dan penyandang disabilitas. Sebab mereka bisa dengan mudah menyeberang tanpa harus kesulitan menaiki tangga JPO (Jembatan Penyeberangan Orang). Waktu penyeberangan juga cukup panjang sehingga mereka tidak perlu terburu-buru saat menyebrang.

Lantas, jika pelican crossing ini sangat memudahkan untuk pejalan kaki, bagaimana dengan pengguna jalan lainnya, seperti pengendara sepeda motor dan juga pengendara mobil? Nah, seperti yang sudah disinggung di atas, pelican crossing ini juga cukup efisien untuk pengendara.

Pasalnya, pengendara hanya perlu menghentikan kendaraan mereka ketika ada pejalan kaki yang hendak menyeberang saja. Ini membuat Anda tetap aman. Untuk para pengendara, jangan lupa untuk perhatikan beberapa hal ini saat berhadapan dengan pelican crossing, ya:

  1. Kurangi kecepatan.
  2. Berhenti di belakang garis.
  3. Berikan kesempatan pada pejalan kaki untuk menyeberang.
  4. Jika lampu sudah berubah warna dan tak ada lagi pejalan kaki yang menyeberang, mulailah melaju dengan perlahan.

Dengan demikian, keselamatan dan keamanan Anda sebagai pengguna jalan dan juga pejalan kaki bisa terjaga. Semoga bermanfaat!

Sumber: https://www.mocil.id/blog/mengenal-metode-penyeberangan-pelican-crossing#:~:text=Metode%20ini%20dinamakan%20pelican%20crossing,negara%20tetangga%2C%20hingga%20di%20Indonesia.

BeritaInfo UmumUtama

Penguatan Kelembagaan untuk Pokja Kelurahan Sehat

Mengawali kegiatan tahun 2023 ini, Kelompok Kerja Kelurahan Sehat Kelurahan Tunggulwulung mengadakan pertemuan kelembagaan. Bertempat di Pendopo Kelurahan, Kamis (23/02/2023) dimulai sekitar pukul 10.00 wib. Sekretaris Kelurahan, Adhi Sujoko, Berkenan membuka acara, mewakili Lurah Tunggulwulung yang bertepatan giat lain di waktu yang sama.

Pada kesempatan tersebut hadir dua pembicara,  Ir. Syamsul Hadi (Ketua Forum Malang Kota Sehat) dan Moch. Amin Taufik (Ketua Pokja Sehat Kec. Lowokwaru Kota Malang). Acara juga dihadiri Babinsa Serda Ahmad Hariyadi, para Ketua RT dan RW, Kader Lingkungan dan Kesehatan serta tokoh masyarakat.

Dalam pertemuan yang bersifat koordinatif tersebut, Ir. Syamsul Hadi memberi uraian kondisi kelurahan yang disyaratkan sesuai aturan atau regulasi yang menjadi pedoman. Sedangkan Moch. Amin Taufik mengingatkan pada syarat-syarat tercapainya status Kota Sehat. Khususnya Kelurahan Tunggulwulung dinilai sudah lengkap, ada sekretariat termasuk meja kursi dan perabot di dalamnya, ada papan nama depan sekretariat, ada ijin menempati tempat/ruang milik Kelurahan sbg sekretariat (tertulis), program kerja, surat menyurat dan kearsipan, dokumentasi. Tak lupa harus ada pengisian sekitar 12 macam buku yang perlu dilengkapi.

Dari pertemuan tersebut, beberapa hal yang menjadi catatan: usulan musrenbang yang tidak terakomodir, harusnya tetap tercantum (tidak dihapus dari usulan), minimal tercatat dalam lampiran. Kemampuan membangun tidak diimbangi dengan kemampuan merawat. Balita & lansia perlu layanan posyandu. Gedung serbaguna dan area sekitarnya ada potensi jadi wahana rekreasi, edukasi, dan olahraga, perlu pemberdayaan. Permasalahan biofil, BABS, IPAL.

Berbekal kondisi yang ada dan kemampuan melakukan beberapa sentuhan, sebuah kalimat harapan menutup acara, “kiranya Kelurahan Tunggulwulung siap menerima tim Verifikasi Nasional”. Tim Verifikasi Nasional diperkirakan akan mengadakan penilaian pada Bulan Oktober 2023. (ns)